Jumat, 09 Oktober 2015

PENGERTIAN ORGANISASI

PENDAHULUAN




A.    Latar belakang
Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok-kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas, sedemikan rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia.
Namun, tidaklah mudah untuk membuat sebuah tersebut menjadi berkembang. Pada dasarnya untuk membuat sebuah organisasi dibutuhkan beberapa factor-faktor yang dapat mendukung sebuah organisasi jadi berkembang.
Hal tersebut sangat penting karena dengan tidak adanya faktor tersebut maka organisasi tidak dapat berkembang bahkan terbentuk. Selain itu, Organisasi juga harus memiliki cara agar faktor-faktor tersebut saling berinteraksi sama lain.



Rumusah masalah :
-          Jelaskan ciri-ciri organisasi?
-          Sebutkan unsur-unsur organisasi?
-          Sebutkan 1 contoh kasus organisasi?
-          Apa pendapat anda tentang organisai yang baik?



Tujuan
-          Mengetahui lebih dalam tentang organisasi.








1.   Ciri-ciri dari organisasi adalah :
a.       Adanya komponen ( atasan dan bawahan).
b.      Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang.
c.       Adanya tujuan.
d.      Adanya sasaran.
e.       Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
f.       Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
g.      Adanya komunikasi antar suatu anggota dengan yang lain.

2.   Unsur-unsur dari organisasi adalah :
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur , yaitu :
a.       Ada Orang
b.      Ada Kerjasama
c.       Adanya Tujuan Bersama
Tiga unsur organisasi itu tidah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.

3.   Contoh Kasus Organisasi
Pembabatan hutan adat di Kalimantan Tengah terus berlangsung seperti terjadi di kawasan hutan Tamanggung Dahiang di Desa Tumbang Dahui, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan pada bulan awal Nopember 2002. Kejadian ini sebenarnya telah diketahui oleh seorang tokoh desa bernama Salin R. Ahad yang kemudian permasalahan ini dilaporkan ke Polda, Kejaksaan Tinggi, dan DPRD Propinsi Kalteng yang dianggap menginjak-injak harga diri masyarakat adat dan hukum-hukum adat setempat. Kemudian tokoh desa itu juga mengungkapkan keterlibatan oknum-oknum BPD (Badan Perwakilan Desa) yang ikut membekingi dan melakukan pembabatan hutan adat tersebut.
Kejadian yang hampir sama terjadi pada pertengahan bulan Juni 2002. 189 warga desa di wilayah Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara menuntut HPH PT. Indexim dan PT. Sindo Lumber telah melakukan pembabatan hutan di kawasan Gunung Lumut. Kawasan hutan lindung Gunung Lumut di desa Muara Mea itu oleh masyarakat setempat dijadikan kawasan ritual sekaligus sebagai hutan adat bagi masyarakat dayak setempat yang mayoritas pemeluk Kaharingan. Sebelum kejadian ini telah diadakan pertemuan antara masyarakat adat dan HPH-HPH tersebut.
Namun setelah sekian lama ternyata isi kesepakatan tersebut telah diubah oleh HPH-HPH itu dan ini terbukti bahwa perwakilan-perwakilan masyarakat adat dengan tegas menolak dan tidak mengakui isi dari kesepakatan itu.


4.   Pendapat tentang organisasi yang baik :
Sebuah organisasi akan dikatakan baik, apabila organisasi tersebut memiliki unsur-unsur untuk membuat sebuah organisasi. Dalam membuat organisasi, harus juga dibuat  struktur yang baik dan benar dan dalam menjalankan organisasi tersebut harus memiliki tujuan yang baik. Memiliki perencanaan kedepannya yang baik.


Referensi :

CONTOH KASUS ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN

TUGAS PERTAMA

Contoh Kasus Organisasi dalam perusahaan

                Tim proyek di PT. Light Instrumenindo Jakarta dibentuk oleh pimpinan perusahaan dengan tujuan menyelesaikan suatu proyek berdasarkan persyaratan tertentu. Dimana seluruh anggota organisasi dan pemimpinnya merupakan bagian dari sumber daya manusia perusahaan yang secara formal membentuk tim kerja, yang terdiri dari anggota dengan perilaku tertentu. Perilaku anggota tim akan membentuk karakteristik tim yang akan menentukan efektivitas organisasi melalui efektivitas internal tim, yaitu suatu proses yang berhubungan dengan suasana kerja dalam tim. Dengan suasana kerja yang sesuai dengan harapan anggota tim akan meningkatkan kemampuan dalam pencapaian sasaran organisasi.

Berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran organisasi, dalam proses pelaksanaan proyek terdapat berbagai hambatan dan penyimpangan yang sangat mengurangi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, yaitu terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek karena terjadinya pekerjaan ulang atau perbaikan-perbaikan dari bagian pekerjaan yang belum memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan realisasi biaya selalu melampaui rencana biaya yang telah ditetapkan.
Dimana masalah tersebut berakar dari kurangnya kerja sama dan koordinasi anggota tim dalam mencapai tujuan. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran, pengolahan dan analisis terhadap suasana kerja para anggota tim proyek khususnya tim design, quantity surveyor, dan supervisor di PT. Light Instrumenindo Jakarta.

Hasil studi lapangan, pengolahan data, dan analisis menunjukkan bahwa ketidak jelasan tujuan tim (V-1), kurangnya kerja sama antar anggota tim (V-3), kepemimpinan yang kurang baik (V-5), dan kurang saling memberi informasi (V-7) merupakan faktor yang menghambat ketiga tim tersebut. Sedangkan kurang pengaruh mempengaruhi sesama anggota tim (V-4), tidak mempunyai keterampilan dalam pengambilan keputusan (V-8), kreativitas anggota tim rendah (V-9), dan kurang mampu mengolah masukan dari sesama anggota tim (V-10) hanya menghambat tim quantity surveyor dan supervisor.






1.      Inti dari kasus tersebut :
Tim proyek di PT. Light Instrumenindo Jakarta dibentuk oleh pimpinan perusahaan dengan tujuan menyelesaikan suatu proyek berdasarkan persyaratan tertentu. Dimana seluruh anggota organisasi dan pemimpinnya merupakan bagian dari sumber daya manusia perusahaan yang secara formal membentuk tim kerja, yang terdiri dari anggota dengan perilaku tertentu. Perilaku anggota tim akan membentuk karakteristik tim yang akan menentukan efektivitas organisasi melalui efektivitas internal tim, yaitu suatu proses yang berhubungan dengan suasana kerja dalam tim. Dengan suasana kerja yang sesuai dengan harapan anggota tim akan meningkatkan kemampuan dalam pencapaian sasaran organisasi.

2.      Penyebabnya :
Berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran organisasi, dalam proses pelaksanaan proyek terdapat berbagai hambatan dan penyimpangan yang sangat mengurangi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, yaitu terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek karena terjadinya pekerjaan ulang atau perbaikan-perbaikan dari bagian pekerjaan yang belum memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan realisasi biaya selalu melampaui rencana biaya yang telah ditetapkan.
3.      Yang bertanggung jawab dalam kasus ini :
Menurut saya, dalam kasus ini yang harus bertanggung jawab adalah manager dari perusahaan tersebut karena kurang mengontrol kinerja dari pekerjaan bawahan-bawahannya.
4.      Kondisi saat ini :
Hasil studi lapangan, pengolahan data, dan analisis menunjukkan bahwa ketidak jelasan tujuan tim (V-1), kurangnya kerja sama antar anggota tim (V-3), kepemimpinan yang kurang baik (V-5), dan kurang saling memberi informasi (V-7) merupakan faktor yang menghambat ketiga tim tersebut. Sedangkan kurang pengaruh mempengaruhi sesama anggota tim (V-4), tidak mempunyai keterampilan dalam pengambilan keputusan (V-8), kreativitas anggota tim rendah (V-9), dan kurang mampu mengolah masukan dari sesama anggota tim (V-10) hanya menghambat tim quantity surveyor dan supervisor.


5.      Solusi dari kasus ini :
Seharusnya manager perusahaan tersebut harus selalu mengontrol pekerjaan karyawan-karyawan yang ada.


Referensi :

-          http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-s2-1997-agushermaw-1848