Senin, 21 Maret 2016

Nama : Hariyono Hutahaean 
NPM : 14114809
Kelas : 2KA28



TUGAS SOFTKILL 1


SECTION 1
1.       PENGANTAR

1.1   Bagaimana memahami manajemen layanan
Seperangkat kemampuan khusus organisasi untuk memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk layanan. Kapabilitas /kemampuan ini mencakup: proses, cara/metode, fungsi, peran dan aktifitas dari Service Provider (penyedia jasa)

1.2   Kenapa sangat penting untuk perusahaan
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesign sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesin sistem baru.

Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan. Semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.

1.3   Bagaimana manajemen layanan dapat membantu penyedia layanan untuk memberikan dan mengelola layanan ini.
Komputer bermanfaat untuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi manajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.

2.       ITIL
IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk memanage layanan-layanan TI yang terintegrasi dan berbasiskan proses. ITIL merupakan sekumpulan buku yang berisi best practice untuk memanage penyampaian layanan TI.


2.1   Kerangka ITIL
2.1.1          Standar untuk manajemen layanan TI
Apakah ITIL itu? ITIL atau information Technologi Infrastuktur Library merupakan standard kualitas pelayan IT dalam suatu perusahaan atau corporate. Dalam hal ini ITIL akan menyediakan sebuah framework yang digunakan dalam manajemen IT sehingga menjadi lebih baik. Didalam framework ITIL, unit-unit bisnis didalam organisasi yang memberikan komisi dan membayar pelayanan untuk IT (seperti bagian Human Resource, Accounting) dianggap sebagai “pelanggan” layanan IT. Organisasi IT merupakan penyedia layanan untuk pelanggan tersebut.
Sebuah perusahaan yang mengimplementasikan ITIL akan mendapat berbagai keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen, pembiayaan akan efektif dan efisien, perubahan IT lebih mudah untuk diatur dan pada akhirnya berdampak pada pendapatan perusahaan itu sendiri.
Apakah saat ini sudah banyak perusahaan yang sudah mengimplementasikan ITIL? Tampaknya masih sedikit, walau demikian apabila dibandingkan dengan framework lainnya seperti ISO, framework ITIL sebenernya akan melakukan berbagai perubahan dan perbaikan dari dalam perusahaan iu sendiri, yakni pada departemen IT. Sebenernya tidak hanya diperusahaan saja, ITIL juga bisa diaplikasikan dilembaga pemerintah baik departemen maupun non departemen. Coba saja perhatikan, baik dalam hal manajemen pengadaanya ataupun dalam hal manajemen mainenancenya.

2.1.2          Kompnen-komponen ITIL
A.      Service Support (yaitu aktifitas yang dilaksanakan minimal setiap hari)
B.      Service Delivery (yaitu aktivitas yang dilaksanakan minimal setahun/kuartal/bulanan)

2.1.3          Tujuan
Sebagai jembatan antara pihak manajemen dan divisi TI agar keduanya bisa berkomunikasi lebih efektif dan efisien. Bisa memanfaatkan infrastruktur TI yang ada dengan optimal. Bisa memanajemen infrastruktur TI dengan baik sehingga jika terjadi masalah dapat langsung memulihkan keadaan yang ada.

Model manajemen pelayanan ITIL : Gambar kegiatan utama dari tahap siklus hidup layanan
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status dan sebegainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
-           


SECTION 2
1.       Strategi layanan
1.1   Pengantar
Secara sederhana Service Strategy akan memberikan panduan kepada meraka untuk mengimplementasikan pengimplementasi ITSM (IT Service Management) dan bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sekedar kemampuan oraganisasi dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI, tapi juga sebagai sebuah aset strategis bagi sebuah perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuam serta proses-proses inti yang beroperasi dikeseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle. Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle mencakup pembentukan market guna menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, disamping topik-topik diatas antara lain Service Portofolio Management, Financial Management dan Demand Management. Bagi organisasi IT yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan atau sasaran serta ekspetasi nilai kinerja dalam mengelola layanan IT serta untuk mengindentifikasi, memilih serta memperioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional didalam organisasi IT. Bagi organisasi IT yangsaat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai pandian untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM diorganisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tesebut.

2.       Jenis penyedia layanan TI
2.1   SERVICE STRATEGY
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan.
Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle.
2.1.1          Ada 3 proses dalam Service Strategy
2.1.1.1    Financial Management; bertanggungjawab mengelola anggaran penyedia layanan TI
2.1.1.2    Service Portfolio Management; proses yang berkelanjutan, yang meliputi penyediaan  jasa,  memvalidasi data portofolio , Menganalisis nilai portofolio, menyelaraskan dan memprioritaskan serta menyeimbangkan penawaran dan permintaan serta  Menyetujui portofolio yang diusulkan, otorisasi layanan dan sumber daya
2.1.1.3    Demand Management; Manajemen permintaan adalah aspek penting dari manajemen layanan. Pengelolaan yang kurang baik merupakan sumber resiko bagi penyedia layanan karena ketidakpastian dalam permintaan. Kelebihan kapasitas menghasilkan biaya tanpa menciptakan nilai yang menyediakan dasar untuk pemulihan biaya.
2.2   SERVICE DESIGN
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya. Ruang lingkup Service Design tidak hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
2.2.1          Tujuan Service Design :
Ø  Mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui
Ø  Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan
Ø  Mengidentifikasi dan mengelola resiko
Ø  Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI
Ø  Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI
Ø  Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI
2.2.2          Ada 7 Proses dalam Service Design
Ø  Service Catalog Management
Ø  Service Level Management
Ø  Supplier Management
Ø  Capacity Management
Ø  Availability Management
Ø  IT Service Continuity Management
Ø  Information Security Management
2.3   SERVICE TRANSITION
Menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang disefinisikan dalam service strategy kemudian dibentuk dalam service design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam service operation.
2.4   SERVICE OPERATION
Tujuan dari Operasi Layanan adalah untuk memberikan tingkat layanan yang disepakati kepada pengguna dan pelanggan, dan untuk mengelola aplikasi, teknologi dan infrastruktur yang mendukung pemberian layanan. Berisi panduan bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan ini mencakup bagaimana menjaga kestabilan operational layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI. Bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.
2.5   CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle. Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada income perusahaan itu sendiri.

3.       4 strategi “P”
3.1   Perspective
Visi yang khas.
3.2   Position
Keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi.
3.3   Plan
Bagaimana provider layanan akan mencapai visi.
3.4   Pattern
Pola dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkan tema pokok atau guiding principles atau kebijakan umum.

4.       Manajemen pelayanan sebagai aset strategis otomatis proses manajemen layanan
Pengguna ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategi s, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan poensi penyedia layanan terdiri yaitu Kapabilitas dimana kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang-orang untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya dan selanjutnya sumber daya dimana masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang-orang. Otomatis proses manajemen adalah penggunaan sistem komputer dan perangkat lunak untuk mengotomatisasikan proses. Proses dapat benar-benar otomatis, sehingga tidak ada intervensi manusia yang diperlukan atau semi-otomatis dimana beberapa intervensi manusia diperlukan untuk membuat keputusan atau menangani pengecualian.



SECTION 3
DESIGN LAYANAN
        Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya. Ruang lingkup Service Design tidak hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
1.1 Mengapa design layanan?
Karena service design adalah suatu upaya menginovasi atau memperbaiki layanan yang sudah ada untuk membuatnya lebih berguna, dapat digunakan, diinginkan pelanggan, efisien serta efektif bagi organisasi.


1.2   Lima aspek utama dari design layanan
Terdapat lima aspek dalam service design, antara lain;
a.       Solusi layanan untuk layanan baru atau perubahan layanan.
b.      Sistem informasi manajemen dan tools.
c.       Teknologi dan arsitektur manajemen.
d.      Proses, peran dan kemampuan.
e.      Metode pengukuran dan matrik.


1.3    Tujuan design layanan
Service design bertujuan sebagai berikut:

a) Desain  layanan  untuk  mempertemukan  manfaat  bisnis  yang  telah disetujui.
b) Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan. 
c) Mengidentifikasi dan mengelola resiko .
d)Desain  keamanan  dan  kerentanan  infrastuktur  TI,  lingkungan  layanan, arsitektur,  kerangka  kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI .
e) Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI 
f)Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI. 


1.4   Peket design layanan
Paket Design Layanan (DSP) mendefinisikan seluruh aspek dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor atau layanan TI yang dikeluarkan.

Refrensi :
https://elrafa.wordpress.com/2010/03/05/it-infrastucture-library-itil/
https://mumtazgalery.wordpress.com/2013/12/11/apa-sih-it-infrastruktur-library-itil-itu/
http://www.prakom.lipi.go.id/index.php/internet/47-itil-standar-kualitas-pelayanan-it